Home » , » INILAH AKU BUKAN INILAH AYAHKU

INILAH AKU BUKAN INILAH AYAHKU

Written By Amien on Sabtu, 12 Januari 2013 | 17.25


ان الفتى من يقول هاناذا # و ليس الفتى من يقول كان ابي…..( المحفوظات )
Seorang pemuda yang sejati adalah dia yang berani menyatakan inilah aku,dan bukanlah seorang pemuda sejati itu yang mengatakan beginilah bapakku (al mahfuudzot)


Sebuah rumus dasar yang sederhana agar kita mampu mencapai ‘keberhasilan-kesuksesan’ dalam kehidupan yang singkat ini. Apakah itu? HA ANA DZA ! inilah aku ; yang berani mengacungkan jari saat semua orang diam; yang berani tampil saat semua orang hanya menonton; yang berani menjadi luar biasa saat semua orang hanya biasa-biasa saja.

Disadari atau tidak,kebanyakan dari kita merasa besar dan bangga manakala disebutkan kebesaran bapak kita ; bapakku adalah seorang kepala sekolah; bapakku adalah seorang pengusaha besar ; bapakku adalah orang yang paling berperan di lingkungan masyarakat. Boleh saja kita bangga dengan semua itu,karena memang kebesaran yang telah dicapai oleh bapak kita adalah sebuah kebanggaan atas jerih payah dan usahanya. Namun,bila kita bangga dengan hanya bersembunyi di balik nama besarnya,maka NOL BESAR yang akan kita dapatkan . kenapa demikan ? karena kita hidup dengan nama kita sendiri,kita hidup untuk mempertanggung jawabkan amal dan perbuatan kita sendiri,kita hidup dengan jalan kita sendiri.

Wahai pemuda sejati !
Dunia melihat apa yang kita bawa,bukan melihat apa yang bapak kita bawa. Jika kita ingin diakui sebagai pemuda sejati,maka tunjukkanlah pada semuanya bahwa Ha Ana Dza ! bukan Ha Ana Dza yang kosong yang kita tawarkan pada dunia , akan tetapi ha ana dza dengan bekal dan integritas. Bekali diri kita dengan kemampuan,integritas dan ketakwaan,maka kepercayaan dan pengakuan akan bisa kita dapatkan.

Mari kita renungkan !
Bagaimana kita bisa tampil dan berseru HA ANA DZA di depan? Karena kita berani. Bagaimana kita bisa berani? Karena kita percaya diri. Bagaimana kita bisa percaya diri? Karena kita mampu dan bisa. Dan bagaimana agar kita mampu dan bisa? 

Belajar!
Beajar adalah usaha kita,tangga pertama kita untuk mencapai tangga kedua,yakni tangga mampu ; kemampuan didapat bukan karena bakat semata,melainkan dari proses belajar yang panjang. Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan. Karena ilmu yang tidak dikuasai akan menjelma dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan. Belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh seseorang yang bukan penakut.inilah utipan yang bisa kita ambil pelajarannya dalam Maryamah Karpov karya Andrea Hirata. Boleh juga kita petik hikmah dari Ahmad Fuady alias Alif ; seorang penulis dwilogy Negeri Lima Menara dan Ranah Tiga Warna yang berpegang pada man jadda wajada. Syair yang sudah kita kenal betul dalam sehari-hari ; barangsiapa yang bersungguh –sungguh maka berhasil.

Wahai pemuda sejati ! Buatlah alasan untuk maju dan bertahan dalam perjuangan,jangan buat alasan untuk mundur dan berhenti !
Dalam Qiro’atu r Rosyidah,al-Ustadz Subakir Ahmad mengingatkan kepada kita ; tidaklah berguna jika kita melakukan sesuatu tanpa alas an,ibarat orang berjalan atau berkendaraan,ia tidak memiliki arah tujuan. Hal inilah yang sebenarnya mendasari rumus Ha Ana Dza.
Rumus Ha Ana Dza yang kita pelajari tadi ternyata tidak berlaku bagi semua orang. Hanya pribadi terpilihlah yang mampu mengimplementasikan dan merealisasikannya. Siapakah dia? Dia ; yang mempunyai alas an untuk apa ia hidup ; yang mempunyai alasan untuk apa ia berjuang ; yang mempunyai alas an untuk apa ia bertahan.

Beliau,al-Ustadz subakir Ahmad menganjurkan kepada kita untuk membuat alas an itu,sebuah Ghordun Nabiilun ; tujuan yang mulia. Yakni tujuan yang mencakup dunia dan akhirat,tujuan yang dibuat tidak hanya untuk kepentingan sendiri,tujuan yang dibuat atas dasar kesadaran akan siapa dirinya; sebagai hamba Allah dan sebagai manusia yang diciptakan hidup dengan sesamanya dan makhluk lainnya.
Wahai pemuda sejati,generasi Islam,harapan bangsa ! Apa jadinya jika kita tidak memiliki tujuan hidup? Satu,kita tidak mempunyai semangat dan motivasi kuat untuk berjuang. Dua ,kita akan mudah menyerah dan putus asa dengan keadaan. Dan tiga,tentu saja kesia-siaan,karena hidup dan usaha yang tanpa arah.

Ingatlah baik-baik ! ketika tujuan itu sudah kita genggam erat-erat dalam tangan kita,maka jadilah kita pribadi-pribadi terpilih,pemuda-pemuda sejati yang akan kembali mengibarkan bendera kejayaan Islam dan membangun kesejahteraan bangsa. Pemuda sejati,dialah pemuda dengan tujuan hidup yang mulia dan berani mengatakan “Ha Ana Dza !” kepada dunia.

Yaa ma’syaro s Syabaab , hayya ‘ala l Falaah ! mari kita menuju kemenangan.
Dan tersenyumlah untuk ridho-Nya. Wallahu a’lam bis showaab.^_

By : Almiya Safitri

Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Uluran tangan anda sangat membantu mereka yang membutuhkan! - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger